pancabakti-sungaibahar.desa.id - Desa Panca Bakti menggelar kegiatan penyuluhan mengenai Tuberkulosis (TBC) yang diadakan di Aula Kantor Desa Panca Bakti, mulai pukul 08.30 WIB (sesuai undangan). Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa dan Perangkat, Camat Sungai Bahar, Ketua TP. PKK, BPD, Ketua RT, Bidan Desa, Kader Kesehatan dan Kelompok Dawis Desa Panca Bakti, dengan narasumber dari Puskesmas Sungai Bahar I, Ibu Dr. Henny Kemala Sari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala, pencegahan penularan, penanganan, dan sikap bijak dalam menghadapi penyakit TBC.
Berita viral yang kita dengar selama sepekan di Sungai Bahar adalah pemasangan plang kawasan hutan dan disini Camat Sungai Bahar Bapak Agus Riyadi, ST mecocoklogikan dengan penyuluhan TBC di Desa Panca Bakti, beliau menyampaikan “Indonesia merupakan paru-paru dunia, julukan tersebut memang tepat karena Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang luas, yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim global. Tidak hanya itu saja, Indonesia juga dilewati oleh garis khatulistiwa, yang menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis. Nah, Julukan paru-paru dunia dan dilintasi garis katulistiwa seharusnya mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, termasuk hutan, yang memiliki dampak langsung pada kesehatan manusia. Konservasi hutan dan perbaikan kondisi lingkungan dapat membantu mengurangi risiko penularan TBC dan masalah kesehatan lainnya.” Tak kalah pentingnya dari penyakit TBC, penyakit lainnya seperti kecanduan narkoba dan judol (judi online) juga menjadi perhatian kita bersama. Bahaya penyakit ini merupakan ancaman terbesar saat ini, yang dapat memapar semua kalangan di sekitar lingkungan masyarakat. Karena itu, kepedulian seluruh elemen Masyarakat terlebih peran keluarga untuk dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan permasalahan ini.
Dalam sambutannya, Datuk Kades Paca Bakti, Bapak Wareh Sukmajati, S.Pd, menyampaikan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi penyakit ini. "Ditahun 2024 kita sudah lakukan screening TB kemudian ditahun 2025 kita laksanakan penyuluhan TBC karena penting dan ini program nasional. Mari kita sama-sama ikuti dengan baik kedepan kita berkolaborasi menyampaikan adanya penyakit TBC ini, namun tetap bijak menghadapinya, saling support bukan mengucilkan," ujar Bapak Wareh dan membuka secara langsung acara tersebut.
Penyuluhan ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber dari Puskesmas Sungai Bahar I, Ibu Dr. Henny Kemala Sari. Beliau menjelaskan secara rinci mengenai penyakit TBC, termasuk gejala-gejala yang harus diwaspadai seperti batuk yang tidak kunjung sembuh, lemas, dan penurunan berat badan yang drastis. Ibu Dokter juga menegaskan bahwa TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC, bukan penyakit keturunan, guna-guna, atau akibat diracuni oleh orang lain. "Kita tidak boleh mengucilkan penderita TBC. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit TBC dapat disembuhkan," jelas Ibu Dokter.
Penyuluhan ini juga memberikan panduan tentang bagaimana masyarakat harus bersikap ketika mengetahui ada anggota keluarga atau tetangga yang menderita TBC. Sikap yang bijak dan penuh empati sangat diperlukan untuk mendukung proses penyembuhan pasien, sekaligus menghindari stigma negatif yang dapat menghambat penanganan penyakit ini.
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Panca Bakti mengenai TBC dan mendorong sikap yang lebih bijak serta penuh empati dalam menghadapi penyakit tersebut. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, penyakit TBC diharapkan dapat ditangani dengan lebih efektif.
Semoga Desa Panca Bakti semakin maju dan warganya semakin sehat, serta mampu menghadapi berbagai tantangan kesehatan dengan semangat kebersamaan dan kepedulian menuju Elimininasi TBC 2030.